Sukendar menambahkan, kejadian alam atau sebuah proses yang ada di alam banyak yang belum diketahui oleh siswa. Melalui praktik belajar tersebut, siswa akan tahu dan paham seperti apa prosesnya dan juga terjadinya sebuah fenomena alam.
”Seperti proses bumi berputar, siswa akan membuat replika alama semesta yang isinya ada matahari, bumi, bulan dan planet lainnya. Nantinya, siswa tersebut akan memaparkan kepada guru mereka bagiamana proses bumi berputar dan terjadinya siang dan malam,” paparnya.
Ia menuturkan, siswa yang mengikuti praktik tersebut sangat antusias, bahkan mereka mencari bahan praktik dari bahan yang sudah tidak terpakai. Artinya, mereka aktif dan kreatif bisa menjadikan barang tidak terpakai bisa dipakai untuk kegiatan belajar praktek.
”Dari informasi guru, siswa menggunakan barang yang sudah tidak terpakai. Dari barang tersebut, mereka membuat bahan untuk pelajaran praktek. Sehingga menghemat uang mereka dan tidak terlalu banyak mengeluarkan uang untuk praktik belajar,” tutupnya.(ran)