Dikatakannya, link and match ini adalah penyediaan SDM pada sektor pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. “Itu di sektor pendidikan formalnya, di sektor pendidikan vokasinya kita sudah bekerjasama dengan forum forum HRD untuk melakukan pelatihan di BLK. Tapi kan kebutuhan industri ini seiring waktu terus berubah,” tuturnya.
BACA JUGA: Ribuan Massa Iringi, Airin-Ade ke KPU
Contohnya, para peserta BLK yang pada pelatihannya ini berlatih menggunakan mesin jahit satu jarum, namun setelah lulus, mereka dihadapi oleh kondisi yang mengharuskannya menggunakan dua atau tiga jarum. “Lulusan kita itu sudah ditunggu-tunggu oleh industri, walaupun tadi kita hanya punya mesin yang satu jarum. Tapi lulusan tadi itu tinggal menyesuaikan dengan mesin tiga jarum yang dipakai ditempat kerjanya,” pungkasnya. (TIM)