IGNMI Jaga Tradisi Mengaji Ba’da Magrib

IGNMI
IGNMI: Pimpinan Pondok Pesantren Al Badar, Balaraja H Uwes Qurni (tengah) memberikan penjelasan terkait pembentukan Ikatan Guru Ngaji Maghrib Indonesia (IGNMI) Kabupaten Tangerang.(Credit: Istimewa)

TANGERANG — Sejumlah kiyai dan ustad di Kabupaten Tangerang menginisiasi ter­bentuknya Ikatan Guru Ngaji Maghrib Indonesia (IGNMI). Pembentukan organisasi ini untuk menjaga dan mebang­kitkan kembali ghiroh atau semangat anak-anak dalam belajar ngaji.

Selain itu, pembentukan IGNMI ini untuk mengem­balikan tradisi ngaji ba’da (setelah) Magrib di wilayah Kabupaten Tangerang. Hal itu dikatakan oleh inisiator sekaligus pembina Ikatan Guru Ngaji Maghrib Indonesia (IGNMI) Kabupaten Tange­rang, Kiyai H Uwes Qurni. Menurut dia, salah’ satu pe­nyebab tradisi ngaji setelah Ma­grib sepi di sejumlah tem­pat, dikarenakan masifnya penggunaan gadget atau gawai di kalangan anak-anak.

Bacaan Lainnya

”Meski secara akademik saya tidak memiliki data, tapi pe­ngaruh gadget terhadap me­nurunnya minat belajar ngaji tentu ada. Gadget ibarat dua sisi mata pisau. Sebagai orang tua, kita harus bijak dan meng­awasi betul penggu­naan gad­get oleh anak-anak,” kata pimpinan pondok pesantren Al-Badar, Balaraja ini.

Pos terkait