IGNMI Jaga Tradisi Mengaji Ba’da Magrib

IGNMI
IGNMI: Pimpinan Pondok Pesantren Al Badar, Balaraja H Uwes Qurni (tengah) memberikan penjelasan terkait pembentukan Ikatan Guru Ngaji Maghrib Indonesia (IGNMI) Kabupaten Tangerang.(Credit: Istimewa)

Mantan wartawan media cetak lokal Banten ini menam­bahkan, semangat anak-anak untuk belajar ngaji harus di­bangkitkan kembali.

”Kita ingin mengembalikan fitrah anak-anak untuk men­cintai dan gemar ngaji sejak dini. Memang bukan pekerjaan mudah, apalagi di tengah derasnya arus digitalisasi,” terangnya.

Bacaan Lainnya

Mantan anggota DPRD Ka­bu­paten Tangerang dan ang­gota DPRD Provinsi Banten ini mengatakan, IGNMI ingin mengembalikan peran gadget dari game menjadi Gerakan Indonesia Mengaji (GIM).

”Ngaji ba’da Magrib merupa­kan tradisi sekaligus kearifan lokal. Bukan hanya belajar ngaji Al Quran, anak-anak juga harus dikenalkan pada kitab kuning, seperti kitab Amil. Mari kita lestarikan tra­disi yang baik ini untuk bekal anak-anak kelak,” imbuh Haji Uwes.

Ia menambahkan, saat ini sekitar 17 ribu guru ngaji sudah terdata di Kabupaten Tange­rang. Di luar itu masih banyak guru ngaji yang belum terdata. ”Guru ngaji harus produktif. Dengan dukungan stakeholder, ke depan kita harapkan para guru ngaji bisa fokus mengajar dan membimbing anak-anak kita,” pungkas pimpinan Pon­pes Al Badar ini.(sdh)

Pos terkait