”Sengaja kita ajarkan membuat pot bunga dan tempat alat tulis. Mereka kita intruksikan agar siswa membuat sendiri. Masalah kreasinya, semua kreasi siswa jadi tidak ada campuran tangan guru mereka,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Senin (23/9).
Embad menambahkan, dengan memberikan cara tersebut siswa dilatih Motoriknya dan kreativitasnya, sejauh mana siswa bisa membuat barang bekas menjadi barang bermanfaat. Dan itu, salah satu pembelajaran senang yang ada di dalam kurikulum merdeka.
”Barang tersebut, nantinya akan kita gunakan. Dengan menggunakan barang hasil buatan siswa, kita juga memberikan pelajaran tentang menghargai. Artinya, hasil kerja keras siswa kita hargai dan apresiasi,” paparnya.
Ia menjelaskan, semua siswa diberikan cara membuat barang bekas tersebut, tidak hanya mbuat pot bunga dan alat tulis saja. Ada juga, barang lainnya yang nantinya akan kita pajang di ruang kelas dan juga ruang guru, sebagai bentuk apresiasi sekolah kepada siswa.
”Walaupun hanya membuat barang sederhana, siswa kita nilai. Dari hasil karya mereka, akan kita nilai kreativitasnya, kerapihan, dan juga unsur seninya. Jadi, kedepan siswa bisa lebih baik dari hasil yang mereka buat sekarang,”tutupnya.(ran)