“Dalam konsep keagamaan dalam pengkajian itu (politik uang-red) disebut dengan suap. Dalam hadist disebutkan yang menyuap dan disuap masuk neraka,” ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk menolak politik uang atau serangan fajar dalam bentuk apapun yang sifatnya mengajak untuk memilih calon tertentu. Ia juga berharap tokoh agama dan pimpinan maupun pengurus MUI untuk menyerukan tolak politik uang kepada masyarakat.
Menurut Efi, tokoh agama memiliki peran penting dalam sukses Pilkada serentak 2024. Terlebih penyampaian mereka yang memiliki pondok pesantren, jamaah, maupun majelis taklim akan lebih mudah diterima. “Ajak umat untuk ayo kita anti politik uang, ajak umat untuk pilih pemimpin sesuai dengan hati nurani masing-masing,” ungkapnya. Namun bila tokoh agama melakukan hal sebaliknya, maka akan berdampak besar dan merusak demokrasi di Provinsi Banten.
Pihaknya hanya bisa mengingatkan dan tidak bisa memaksa kepada tokoh agama.