Usai melakukan demontrasi di depan kantor Bupati, mahasiswa berupaya menemui Pj Bupati usai rapat paripurna bersama anggota DPRD Kabupaten Tangerang. Sayangnya Pj Bupati tidak berkenan menemui mahasiswa dan kembali ke kantornya lewat pintu belakang.
Dalam orasinya di depan Gedung DPRD, mahasiswa menilai Pj Bupati tidak mampu bekerja mensejahterakan masyarakat. Andi dinilai hanya mampu bekerja yang sifatnya hanya seremonial saja. Selain itu, para pengunjukrasa juga menuding Andi Ony hanya melindungi kepentingan bisnis kaum elit.
” Ini terlihat dari pencaplokan tanah warga di Pantura yang tidak diganti sesuai peraturan dengan alasan itu adalah proyek stategis nasional,” kata Endang.
Sebaliknya, kata Endang, sejak Andi Ony ditunjuk sebagai Pj Bupati, banyak persoalan muncul di masyarakat tak mampu diselesaikan.
” Maraknya truk tanah yang melanggar Perbup, tidak dapat dihentikan malah makin menjadi-jadi dan memakan korban jiwa,” tandas Endang lagi.