Para aktivis GMNI ini mendesak DPRD Kabupaten Tangerang membuat surat ke Kemendagri dan merekomendasikan Pj Bupati Andi Ony dicopot dari jabatannya, dan diganti oleh Penjabat yang cakap serta mampu melindungi kepentingan masyarakat Kabupaten Tangerang, khususnya warga Pantura yang tanahnya banyak dicaplok pengembang.
Selain itu, para mahasiswa juga Andy Ony menyelesaikan truk tanah yang melanggar Perbup hingga memakan korban.
Mahasiswa yang tidak mengetahui Pj Bupati sudah kembali ke kantornya, tetap berupaya untuk menemui Pj Bupati. Ketegangan pun terjadi dengan pihak keamanan. Terjadi adu dorong antara mahasiswa dengan Satpol PP yang dibantu oleh polisi dari Polresta Tangerang. Aksi adu dorong ini berlangsung hingga 10 menit.
Hingga aksi unjuk rasa selesai, tidak ada pejabat, baik dari Pemkab dan anggota DPRD Kabupaten Tangerang yang menemui mereka. Setelah lebih dari satu jam melakukan aksi, para mahasiswa pun membubarkan diri. (sdh)