“Sementara untuk bea keluar mencapai Rp2,88 miliar, turun 49,46 persen (yoy), dipengaruhi fluktuasi harga komoditas kelapa sawit dan produk turunan pengolahannya,” ungkapnya.
Rahmat juga menyampaikan informasi tentang kinerja Neraca Perdagangan Provinsi Banten hingga Agustus 2024. Nilai Ekspor pada Agustus 2024 tercatat USD 1,05 miliar, meningkat 12 persen (mtm), sementara impor mencapai USD 3,37 miliar, menurun 8 persen (mtm). Neraca perdagangan pada Agustus 2024 masih mencatatkan defisit sebesar USD 2,32 miliar lebih kecil jika dibandingkan dengan defisit Agustus 2023 sebesar USD 2,17 miliar.
“Penurunan Neto Neraca Perdagangan Agustus 2024 tersebut disebabkan oleh penurunan eksportasi pada komoditi: daging ikan; barang cetakan, semi manufaktur barang dari plastik; dan mesin; dan penurunan importasi pada komoditi: logam; hidrokarbon dan turunannya; dan telepon,” paparnya. (mam)