”Dengan program ini, siswa bisa lebih peduli dan tetap menjaga lingkungan sekolah dari sampah. Selain itu, sampah yang ada bisa dikelola dengan baik agar tidak terjadi penumpukan sampah di TPA,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Sabtu (28/9).
Nuraenun menambahkan, pengelolaan sampah yang telah dilakukan di SMPN 3 Curug secara berkala, yaitu dengan pembuatan Eco Enzyme dari sisa kulit buah-buahan yang dihasilkan dari kegiatan makan sehat bersama di sekolah, membuat pot tanaman dari galon air mineral bekas, karya dari bubur kertas, dan pembuatan produk dari sampah yang dilakukan oleh kader Adiwiyata, yaitu mengubah sampah bekas minuman plastik menjadi produk yang dapat digunakan untuk keperluan lain seperti wadah penyimpanan.
”Kegiatan tersebut terus kita lakukan, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekolah dan juga kepedulian terhadap lingkungan yang ada di luar sekolah, agar tidak terjadi penumpukan volume sampah,”paparnya.