“Anak-anak kita jadi korban Jadi anak ini sudah dirusak Ada indikasi bahwa anggota bagian tubuhnya itu akibat dari perbuatan ini ada indikasi sudah rusak, ini keji,” ungkap Nahar.
Menurutnya, anak-anak asuh ini harus dipulihkan, baik secara fisik maupun psikisnya. Dia mengkhawatirkan anak-anak tersebut juga kedepan bermetamorfosa menjadi pelaku.
“Coba cek dari tiga itu, apa hubungannya Jangan-jangan yang satunya itu adalah dulu bekas muridnya, yang DPO (daftar pencarian orang) itu juga jangan-jangan adalah masih satu grup,” kata Nahar.
“Jadi ini yang harus diwaspadai Jangan sampai anak-anak yang sekarang jadi korban nanti jadi pelaku Ini poin yang harus diingatkan,” tandasnya lagi.
Berdasarkan data laporan yang dihimpun, kata Nahar, pada 2024 ini sebanyak 22 ribu korban kekerasan terhadap anak.Namun, berdasarkan prevalensi hasil survey, bahwa anak Indonesia yang mengalami kekerasan dan penyimpangan seksual hingga mencapai 7,6 juta dari rentang usia 13 – 17 tahun, angka ini cukup fantastis.
