Abdul menambahkan, sebelum pemilihan kedua kandidat melakukan penyampaian visi misi kepada seluruh siswa dan juga para guru. Hal itu dilakukan sebagai daya tarik mereka agar terpilih dan di pilih oleh warga SMPN 1 Panongan.
”Jadi pemilihan sama seperti pemilihan kepala daerah atau presiden. Mereka para calon berkampanye dengan baik dan tidak melakukan kecurangan. Dari situ, akan dilihat mana saja yang pantas memimpin ketua OSIS di kemudian hari,” paparnya.
Ia menjelaskan, dengan begitu siswa diajarkan untuk demokratis dan belajar berorganisasi yang baik dan benar, bahkan mereka diajarkan sebagai pemimpin yang bijak sana dan menjalankan semua tugas serta program yang belum berjalan.
”Harapan saya, siapa pun yang terpilih bisa menjalankan program sekolah dan OSIS dengan baik dan benar. Selain itu, bisa juga merangkul dan juga menjadi jembatan antara siswa dan sekolah,”tutupnya. (ran)