Rohmat, warga Kecamatan Kasemen, sekaligus penyandang disabilitas fisik menginginkan, agar jalur menuju TPS tidak terlalu rumit, ataupun curam, agar dirinya sebagai pengguna kursi roda bisa memilih tanpa harus khawatir.
“Maunya ya (akses) yang landai biar mudah. Kan kebanyakan ada tenda terus posisi ininya (jalan) ada misalnya pagar kan sulit. Kursi roda nggak bisa (masuk),” ujar Rohmat, Jumat (11/10).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Depi, warga Kecamatan Serang, penyandang disabilitas netra, dia berharap, pemilihan kepala daerah di tahun ini dapat memenuhi kebutuhan kelompok disabilitas. Khususnya ketika melakukan pencoblosan di TPS.
Depi menginginkan, agar surat suara dalam pelaksanaan pemilihan, tersedia dengan huruf braille atau sistem tulisan dan cetakan berdasarkan abjad Latin. Menurut Depi, hal itu dapat memudahkan untuk menentukan pilihan.
“Agar lebih mudah memilih, surat suara itu bentuknya braille, sama ada pendamping juga. TPS pun harus ramah untuk disabilitas,” kata Depi.