“Air kita kirm hampir tiap hari, tiap minggu 70.000 liter air. Saru titik ada yang kita kirim 1 dan 2 tanki air,” tambahnya.
Menurutnya, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Cipta Karya Tata Ruang (DCKTR) Kota Tangsel. “Mobil tanki yang menyiapkan DCKTR dan kita yang mendistribusikan. Toren air juga disiapkan dilokasi kekeringan dengan kapasitas 1.500 liter. Satu titik ada 2-3 toren,” jelasnya.
Sutang mengaku, penyebab 3 lokasi tersebut mengalami kekeringan karena kondisi geografisnya. Untuk amannya kedalaman sumur bor harus lebih 100 meter lebih. Namun, rata-rata sumur milik warga kedalamannya tidak sampai 100 meter.
“Ada 3 sumur bor yang kita siapkan sedalam 70 meter tapi, airnya juga tudak ada,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi musim kemarau berikutnya, pihaknya sudah minta permohonan untuk mendalamkan sumur ke DCKTR dan berharap mudah-mudahan tahun depan didalamkan.
“Informasi yang saya peroleh dari BMKG, hujan diprediski mulai turun dengan intersitas sering pada akhir Oktober mendatang,” tuturnya.