Menurut dia, Yandi sempat melamar pekerjaan di sebuah usaha catering. Karena masih anak-anak, pengusaha catering tersebut menitipkan Yandi ke panti Yayasan Darussalam Annur. Setelah di dalam panti, Yandi di sekolahkan oleh Sudirman di salah satu SMA swasta di bilangan Kecamatan Pinang hingga lulus.
“Mungkin Yandi menceritakan kehidupannya ke pak Toto (pengusaha catering). Kebetulan memang pak Toto ini salah satu donatur panti, mungkin pak Toto melihat Yandi masih tergolong anak-anak akhirnya dititipkan ke panti,” paparnya.
“Anak panti yang disekolahkan Sudirman anak-anak tertentu, paling sekitar 7 anak,” sambungnya.
Setelah Yandi aktif di panti, kabarnya dia sulit ditemui pak Toto. Bahkan, untuk pulang ke rumah kakaknya yang perempuan itu pun sulit.
“Kalau pak Toto kepingin ketemu Yandi sulit, selalu dilarang sama Sudirman (tersangka pemilik yayasan panti asuhan). Makanya pak Toto kecewa sama Sudirman, dari situ dia berhenti jadi donasi,” bebernya.