“Antisipasi agar tidak terjadi penularan di lingkungan SMPN 8 Tangsel maka kita lakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Akan kita pantau 1 minggu kedepan dan bila itu sudah dipandang selesai maka PPJ akan dikembalikan masuk seperti biasa,” jelasnya.
Tabrani mengaku, PJJ dilakukan sejak 17 Oktober dan dimulai sejak ditemukan kasus tersebut. “Lalu Dindikbud berkordinasi dengan Dinkes, lalu Dinkes menyampaikan imbauan kepada Dindikbud untuk melakukan PJJ,” tuturnya.
“Penyebaran penyakit cacar air dan gondongan ini hanya di SMPN 8 saja. Ini cacar air dan asal usulnya sedang diteliti oleh Dinkes,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, korban atau siswa yang terserang cacar air jumlahnya tinggal 21 orang. “Semua dirawat di rumah dan semuanya siswa SMPN 8 Tangsel,” ujarnya.
Allin menambahkan, sebagai bentuk kesiapsiagaan kewaspadaan dini dan respon terhadap kasus Varicela, pihaknya sudah melakukan sosialisasi, edukasi kepada tenaga kesehatan, penyebarluasan informasi kepada masyarakat dimedia sosial.