Timing menambahkan, para siswa membuat sticker dengan cara menulis dan menempelkan di mading dan tempat yang boleh di tempel di sekolah. Hal tersebut. Ini agar siswa selalu ingat agar terbiasa mematikan listrik yang digunakan atau setelah digunakan.
”Mereka menulis sticker dengan cara mereka, kami beri kebebasan agar mereka bisa berekspresi dan bisa dengan cara mereka sendiri,” paparnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini setiap pengguna listrik selalu dimatikan, bahkan para siswa juga tidak pernah meninggalkan ruang kelas atau ruang lainnya dengan kondisi lampu menyala.
”Para siswa sadar, bahwa listrik yang berlebih bisa berbahaya. Jadi mereka terbiasa mematikan listrik di kelas ataupun di rumah lainnya. Dan itu dilakukan, agar merkaa ingat bahwa sangat penting menghemat energi,” tutupnya.(ran)