Tabrani menambahkan, ada juga laporan dan aduan laporan masyarakat yang belum tuntas, yakni banyaknya aksi tawuran dan keributan yang terjadi ditengah masyarakat.
“Untuk menjaga anak-anak bangsa yang kita cintai ini, pelajar yang kita cintai ini maka kita harus cegah aksi tawuran. Sehingga saya memberanikan diri berdiskusi dengan kapolres dan kapolres memiliki ide dan membuat program bernama Cetar ini,” tambahnya.
Menurutnya, bila program Cetar tersebut berhasil dijalankan maka akan ia bawa ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Pasalnya, dirinya saat ini juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten.
“Saat implementasinya akan ada 5 pilar yang masuk sekolah, bukan hanya polisi, TNI dan Jaksa tapi, juga akan ada unsur lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, Waka Polda Metro Jaya Brigjen Djati Wiyoto Abadhy mengatakan, dalam menjaga kamtibmas tidak mungkin pihaknya melaksanakan tugas sendiri.