“Terkait pemasalah remaja dan anak-anak, tentunya orangtua tidak menginginkan anak-anak menjadi korban kekerasan dan berharap mendapat pendidikan dan budipekerti tapi, dengan perkembangan media sosial maka orangtua tidak bisa mengawasi secara langsung,” ujarnya.
Menurutnya, kasus penemuan 7 mayat remaja di kali Bekasi menjadi keprihatinan kita bersama. Perundungan disekolah juga terjadi di Kota Tangsel, disekolah juga anak-anak yang seharusnya dapat ilmu pendidikan namun, malah dapat ancaman perundungan dan mereka jadi takut sekolah.
“Deklarasi ini dalam rangka untuk mencegah aksi-aksi tawuran para pelajar di wilayah Kota Tangsel. Ini sangat bermanfaat dan nanti ada tidak lanjut kegiatan dalam rangka untuk melakukan aksi-aksi ke sekolah-sekolah termasuk orang tua, guru, pelajar dalam rangka untuk memberikan pembekalan terkait dengan bahaya dan permasalahan-permasalahan yang menjadi penyebab dari aksi-aksi tawuran yang sering terjadi di wilayah PMJ,” terangnya.