Keberadaan Guru Penggerak Dinilai Tidak Efektif

Guru
GURU PENGGERAK: Adanya guru penggerak dinilai tidak efektif dan instan untuk menjadi kepala sekolah serta pengawas sekolah.(Credit: Randy/Banten Ekspres)

Madrohim menambah­kan, keberadaan guru peng­gerak di sekolah lebih ba­nyak mengurus admi­nis­trasi untuk dirinya sendiri, karena berlakunya kuri­kulum merdeka. Bahkan, para guru penggerak terka­dang suka sekali meninggal­kan siswanya karena harus mengurus administrasi un­tuk keperluan dirinya.

”Di dalam kurikulum mer­deka ini, guru untuk mengajar siswa hanya be­rapa persen saja. Selebih­nya, mereka hanya meng­urus administrasi diri, dan itu bisa membuang waktu dan tidak ada waktu untuk para siswa. Artinya, adanya guru penggerak tidak se­banding dengan program sekolah yakni mencer­das­kan anak bangsa,”paparnya.

Bacaan Lainnya

Ia menjelaskan, Menteri Pendidikan yang baru bisa mengkaji ulang adanya gu­ru penggerak. Ini karena dinilai tidak efektif dalam memberikan materi pem­belajaran kepada siswa. Bahkan, para siswa sempat terbengkalai dengan cara yang ada di dalam kuri­kulum merdeka. Selain itu, sistem belajar online di rumah tidak efektif dan itu harus di kaji ulang.

”Saya harap ada per­ubah­an, jangan sampai ini ber­larut larut yang meng­aki­batkan siswa tidak men­dapatkan pendidikan yang layak. Harusnya, jika ingin mendapatkan jabatan ke­pala sekolah dan pengawas harus melalui proses dan tidak boleh instan,” tu­tup­nya.(ran)

Pos terkait