PANDEGLANG — Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Pandeglang menggelar kegiatan pemberdayaan berbasis inklusi untuk meningkatkan pembangunan literasi masyarakat.
Kepala DPAD Pandeglang, Neneng Nuraeni mengatakan, literasi berbasis inklusi sosial merupakan sebuah inovasi untuk menjadikan perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat yang berkelanjutan. Hal itu dengan memanfaatkan layanan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kemarin kita praktik membuat sebuah roti, kali ini tentang pembuatan kopi, sasaran kami adalah Taman Baca Masyarakat (TBM) yang ada di Pandeglang,” kata Neneng saat pembukaan pengembangan literasi inklusi berbasis sosial di Kantor DPAD, Sabtu (26/10).
BACA JUGA: Usulkan Tema Literasi untuk Debat ke KPU Provinsi Banten
Menurut Neneng, indeks pembangunan literasi masyarakat di Pandeglang saat ini masih rendah, kurang lebih 51%, padahal idealnya di angka 80%.