Condro mengatakan, para pelajar yang terlibat tawuran ini diminta untuk meminta maaf seraya memeluk orangtuanya atas aksi tawuran yang mereka lakukan.
Para pelajar pun mengaku telah menyesal atas perbuatannya. Orangtua yang datang pun tak kuasa menahan kesedihan, lantaran tak menyangka jika putranya terlibat aksi tawuran.
“Tadi kita lihat mereka ini menyesal, telah meminta maaf atas perbuatannya kepada orangtuanya, karena yang seharusnya pelajar ini belajar dengan benar namun malah tawuran. Sehingga, permasalahan ini telah selesai dengan damai dan pelajar menyesali perbuatannya,” ujarnya.
Kata Condro, pencegahan aksi tawuran bukan hanya tugas kepolisian semata. Namun tanggung jawab seluruh pihak. Tentunya juga peran orangtua sangat penting untuk mengawasi perilaku dan pergaulan anaknya di luar rumah.
“Kami mengimbau kepada para pelajar agar tidak mudah terprovokasi untuk melakukan aksi tawuran dan kenakalan remaja lainnya yang dapat merugikan masa depan dirinya sendiri,” ucapnya.