UN Jadi Tolok Ukur Kompetensi Siswa, Rencana Menteri Pendidikan Hidupkan Lagi Ujian Nasional

Ujian
UJIAN NASIONAL: Rencana Menteri Pendidikan mau kembalikan UN di sambut baik oleh para guru.(Credit: Randy/Banten Ekspres)

Bara menambahkan, peme­rintah pusat juga harus bisa membedakan masalah nilai masing-masing daerah. Mak­sudnya harus ada perbedaan dan jangan di sama ratakan. Hal tersebut, untuk bisa me­ngetahui sejauh mana kompe­tensi siswa saat mereka berada di sekolah. Kalau di sama ra­ta­­kan, maka tidak akan ke­tahuan proses belajar meng­ajar.

”Kita ambil contoh, misalnya DKI Jakarta dengan Papua kalau di sama ratakan maka nilai yang ada tidak akan terlihat. Kalau ada perbedaan, maka akan ketahuan dan akan ada pemetaan terhadap hasil belajar siswa. Apalagi UN penilaian langsung dari pusat, jadi sangat bagus jika di kembalikan lagi,” paparnya.

Bacaan Lainnya

Ia menjelaskan, jika UN ba­nyak mengatakan banyak siswa yang stres dan depresi karena mereka gagal UN itu kembali lagi kepada peran sekolah, orangtua dan siswanya, jika di bimbing dengan Baim dan be­nar maka tidak akan terjadi kasus misalnya siswa bunuh diri akibat gagal dalam UN dan itu harusnya tidak terjadi.

”Hilangnya UN akibat pe­me­rintah pusat yakni Mentri Pen­didikan pada saat pak Nadim Makarim melihat adanya kasus siswa bunuh diri karena depresi akibat UN. Kita harus liat dulu, kasusnya siswa tersebut depresi akibat apa. Mungkin saja ada masalah lain dan bertepatan dengan UN, jadi di kaitkan ke UN,”tutupnya. (ran)

Pos terkait