KABUPATEN TANGERANG — Dalam upaya menurunkan angka kasus Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Tangerang, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Kesehatan telah menerapkan berbagai langkah strategis. Komitmen ini bertujuan mempercepat eliminasi TBC pada tahun 2030, sesuai target nasional.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, insidensi kasus Tuberkulosis tahun 2023 di Kabupaten Tangerang masih berada diangka 361 per 100.000 penduduk. Hal tersebut masih jauh dari target nasional tahun 2030 insidensi Tuberkulosis 65 per 100.000 penduduk. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus berupaya untuk mencapai target insidensi di tahun 2030 menjadi 65 per 100.000 penduduk.
Guna menyikapi permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah membentuk Tim Percepatan Eliminasi Tuberkulosis sebagai langkah konkret untuk mengeliminasi TBC.
“Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2023 dijadikan landasan pembentukan tim percepatan eliminasi TB dalam Keputusan Bupati Nomor 443.24/KEP.561-HUK/2023, Untuk memperkuat komitmen bersama di tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Achmad Muchlis.
Upaya lainnya mencakup peningkatan akses layanan kesehatan, dr. Muchlis menyampaikan, pihaknya juga telah menyediakan sarana medis yang mendukung pemeriksaan dan pengobatan TBC berkualitas, seperti alat Test Cepat Molekuler (TCM) dan kebutuhan medis lainnya disediakan secara gratis bagi pasien guna memastikan pelayanan cepat dan tepat.
Sementara itu, untuk optimalisasi pencegahan dan pengendalian infeksi, dr. Muchlis menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah bekerja sama dengan organisasi seperti Koalisi Organisasi Profesi Indonesia (KOPI TB) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya deteksi dini dan pengobatan TBC.
Pemberdayaan Komunitas dan Inovasi Juga Dilakukan
Melalui kerja sama dengan komunitas, LSM, dan organisasi internasional termasuk Penabulu dan USAID, program skrining dan pencegahan TBC menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat, terutama di daerah sulit terjangkau fasilitas kesehatan.
Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang juga telah melaksanakan skrining dengan Portable X-Ray yang didukung oleh pemerintah pusat untuk menerapkan teknologi skrining di fasyankes Kabupaten Tangerang.
Program Khusus dan Dukungan Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Tangerang meluncurkan program perlindungan bagi kelompok rentan, seperti penderita HIV/AIDS, diabetes, lansia, dan anak-anak di lingkungan berisiko tinggi. Langkah utama termasuk skrining aktif bagi kelompok berisiko, pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT), dan vaksinasi BCG untuk bayi dan anak-anak.
Selain itu, keterlibatan masyarakat juga menjadi kunci dalam pengendalian TBC. Partisipasi dalam program skrining massal dan pengawasan pengobatan pasien sangat diharapkan. Kader kesehatan juga sangat berperan sebagai penghubung antara pasien dan fasilitas kesehatan serta membantu mengurangi stigma TBC.
Target Jangka Panjang Pemkab Tangerang
Pemerintah Kabupaten Tangerang menargetkan penurunan insidensi TBC menjadi 65 per 100.000 penduduk pada tahun 2030, sesuai target nasional. Pemerintah juga berupaya memastikan seluruh pasien TBC, termasuk yang resistan terhadap obat, mendapat pengobatan hingga tuntas. Kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat eliminasi TBC dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Dengan berbagai langkah strategis yang terus digalakkan, Kabupaten Tangerang berkomitmen menciptakan lingkungan sehat bebas TBC. Upaya bersama pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat mewujudkan generasi sehat di masa depan,” pungkasnya. (ADV)