TANGERANG — Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) saat ini dijadikan sebagai penentu kelulusan. Kendati demikian, ANBK sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) agar tidak memberatkan siswa dalam belajar.
Kendati sebagai pengganti UN, ANBK tidak membuat klimaks atau puncak tertinggi siswa dalam menempuh pelajaran. Ini karena mereka tidak merasakan berbagai ujian untuk bisa lulus sekolah di era Menteri pendidikan Nadim Makarim. Jadi dengan sistem tersebut bisa membuat siswa tidak mendapatkan ujian maksimal setelah mereka menempuh masa pendidikan di sekolah.
Kepala SDN 2 Kresek Wiwik Dwi Harjanti mengatakan, saat ini siswa untuk bisa lulus hanya mengikuti ANBK, tidak seperti dulu adanya ujian nasional yang setiap siswa merasakan kebahagiaan dan kepanikan saat mengikutinya. Karena, itu tantangan bagi siswa dan juga klimaks dalam belajar.
”Ya memang untuk kemudahan di ANBK ini mudah, tetapi tidak ada tantanganya bagi siswa Karena, sistem pendidikan di Indonesia banyak yang di ubah-ubah dan dikembalikan lagi ke lama aturannya jadi tidak konsisten,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Rabu (30/10).