Nasarudin menambahkan, pertemuan tersebut membahas masalah siswa di sekolah, baik dalam belajar ataupun hal lainnya. Ini agar orang tua siswa bisa menyikapi anaknya saat berada di sekolah. Pihak guru khawatir, jika mengambil tindakan karena takut salah paham dengan orang tua siswa.
”Saya selalu berkomunikasi dengan orang tua. Jadi saat anaknya bermasalah, pihak orang tua yang melakukan tindakan. Kalau guru kami yang ambil tindakan, takut salah paham. Apalagi banyak kasus di luar sana, guru yang dianiaya orang tua siswa, di laporkan ke polisi, dan juga hal lainnya. Untuk mencegah itu kami fasilitasi pertemuan,”paparnya.
Ia menjelaskan, dengan pertemuan tersebut, antara guru dan orang tua selalu harmonis komunikasinya, bahkan pihak sekolah sangat mudah jika ada sesuatu antara guru dan siswanya. ini karena pihaknya selalu mengedepankan musyawarah.
”Semoga dengan pertemuan yang sering kita lakukan, tidak terjadi kesalapahaman antara orang tua siswa dengan guru. Dan saya berharap, guru bisa memberikan pembinaan sesuai aturan dan orang tua juga tidak langsung ambil tindakan jika siswa melaporkan yang tidak-tidak,”tutupnya.(ran)