Terkait penanganan sampah, Pilar menambahkan, program pembangkit sampah sudah dimulai sejak 2 tahun lalu dan prosesnya cukup panjang. “Tahun 2025 kita akan mendapatkan pemenang lelang pembangkit listrik tenaga sampah,” ujarnya.
Pilar menambahkan, penanganan sampah itu harus dari hulu sampai hilir. Dihulu penanganan bank sampah diperbanyak dan TPS3R harus berjalan dengan baik. “Dihilir kedepan Tangsel sudah tidak boleh lagi ada TPA, sistemnya harus selesaikan sampah dengan teknologi tepat guna,” jelasnya.
Terkait sampah, Ruhamaben menanggapi bila permasalan sampah sudah lama menjadi permasalahan Kota Tangsel bahkan ketika dirinya masih menjadi Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel. “Sudah lebih 10 tahun kita bangun TPA Cipeucang tapi, sampai sekarang belum bisa dikelola dengan baik,” ujarnya.
Dirinya melihat pengelolaan sampah sengan cara reduce, reuse dan recycle (3R) tidak berjalan dengan baik, maka kedepan itu harus jadi muatan lokal di sekolah sehingga siswa paham betul manfaat 3R tersebut.