TANGERANG — Polemik Ujian Nasional (UN) yang rencananya akan dimunculkan lagi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menimbulkan pro dan kontra. Pasalnya, banyak guru yang setuju adanya UN dan ada juga guru yang tidak setuju.
Akan tetapi, saat ini masalah UN masih dalam kajian kementerian. Bahkan, pihak sekolah ada yang sudah mengajukan untuk tidak ada UN dan tetap berjalan seperti saat ini dengan menggunakan ANBK sebagai pengganti UN dan penentu kelulusan.
Menanggapi polemik tersebut, Kepala SDN Bojong 4 Wawah Rahmawati mengatakan, terkait UN pihaknya mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Dia mengakui, memang UN bisa menjadi tolokukur siswa dalam belajar akan tetapi juga UN bisa membuat siswa stres karena penentu kelulusan.
”Kalau saya melihatnya UN ada baiknya menunggu kajian kementerian, kita tidak bisa menolak juga karena memang ada plus minusnya UN. Plusnya sebagai tolak ukur siswa dalam belajar, minusnya siswa banyak yang stres karena harus mencapai nilai yang sudah di targetkan,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Selasa (12/11).