Serapan Anggaran Tangsel Rendah

Serapan
Sekda Kota Tangsel Bambang Noertjahjo. (Credit: Tri Budi Sulaksono/Banten Ekspres)

CIPUTAT—Sampai 12 November 2024 realisasi serapan penggunaan APBD di Kota Tangsel baru mencapai 65 persen. Padahal tahun 2024 tinggal menyisakan sekitar 1,5 bulan lagi dari saat ini.

Diketahui, APBD Kota Tangsel tahun ini sebesar Rp4,5 triliun. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel Bambang Noertjahjo mengatakan, sampai pertengahan November 2024 serapan belanja terhitung masih rendah.

Bacaan Lainnya

“Baru sekitar 70 persen. Bahwa Melihat tren apa yang sudah dilakukan, ditriwulan akhir menuju 4 biasanya gal polo. Saya sih optimis tingkat serapan yang dilakukan ini tidak akan lebih buruk dari tahun lalu,” ujarnya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID, Selasa (12/11/2024).

Pria yang biasa disapa Bambang Apul ini mengaku, serapan penggunaan APBD realisasinya tidak bisa 100 persen lantaran pihaknya perlu revolving untuk tahun depan. Namun, disisi kinerja dianggap negatif dan kita harus mencari titik temu.

“Tahun lalu realisasi serapan penggunaan APBD sebesar 95 persen dan ini angka yang rasional,” tambahnya.

Menurutnya, realisasi serapan penggunaan APBD masih rendah bukan berarti ada masalah namun, permasalahannya hanya soal momentum saja. “Dulu kadang kala kita melakukan kegiatan tersebut mementumnya tidak pas maka ditunda dulu,” jelasnya.

Mantan Kepala DPMPTSP Kota Tangsel tersebut mengaku, banti biasanya diujung tahun anggaran akan meningkat tajam realisasi serapan penggunaan APBD. Namun, dipertengahan Desember biasanya sudah diatas 70 persen.

“Biasanya infrastruktur karena ini bicara termin. Kita tidak bisa maksa juga sebetulnya, jadi ini delematis dan disatu sisi kita perlu hiangan, belanja dan kita diserap oleh sipelaksan kegiatan dan tujuannya biar ada turun pergerakan ekonominya,” terangnya.

Bambang Apul menuturkan, saat ini prosentasj realisasi serapan penggunaan APBD yang sudah tinggi adalag OPD-OPD yang terbilang kecil. Hal tersebut lantaran kegiatannya yang berdasarkan waktu dan non fisik.

“Yang fisik atau konstruksi sudah lebih 50 persen. Sampai akhir tahun kita optimis bisa capai 95 persen. Kami dulu pernah hampir 100 persen,” terangnya.

Menututnya, kalau realisasi serapan penggunaan APBD mencapai 95 persen maka silpanya sebesar 5 persen dari APBD Rp4,5 triliun.

“Jadi silpa 2024 akan masuk kedalam unsur pembiayaan kita nanti. Silpa inikan catatan bahwa kita punya uang tidak tergunakan dan akan dapat digunakan di anggaran APBD tahun berikutnya. Silpa 2024 masuk kedalam perhitungan APBD 2025,” tutupnya. (bud)

Pos terkait