Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan kondisi saat ini di mana Kabupaten Tangerang sebelumnya telah mengalami kejadian longsor dan banjir. Oleh karena itu, perhatian difokuskan pada ancaman bencana hidrometeorologi.
“Kami memiliki 12 pos pelayanan BPBD yang tersebar di 29 kecamatan untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi bencana. Selain itu, perangkat desa juga dapat dimanfaatkan karena banyak yang telah memiliki peralatan penanggulangan bencana, seperti perahu karet dan alat kesiagaan lainnya,” ujar Ujat Sudrajat.
Dalam penanganan bencana, BPBD Kabupaten Tangerang bekerja sama dengan unsur Polri, TNI, Basarnas, relawan kebencanaan, PMI, dan berbagai pihak lainnya untuk memastikan respons yang cepat dan terkoordinasi.
Masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi Call Center 112 atau nomor telepon 598-4343 yang tersedia dan dapat diakses selama 24 jam. “Petugas kami juga siap siaga 24 jam untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkasnya.(sep)