Selain itu, kata Airin, Pemprov Banten bisa memperkuat pengawasan pada proses pelelangan ikan. Serta membangun sentra penyimpanan, perdagangan, dan pengolahan hasil perikanan. “Harga ikan harus dijamin stabil, maka suplai dan pasar harus dipastikan seimbang. Memastikan nelayan sejahtera di segala musim,” ujarnya.
Sekadar diketahui, Banten memiliki garis pantai 499,62 km yang terbagi atas garis pantai yang menghadap Samudra Indonesia 138,62 km, menghadap Laut Jawa 127,10 km dan menghadap Selat Sunda 233,90 km.
Data Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2022 menunjukan angka sebesar 67.759,28 ton dengan nilai produksi Rp2,24 triliun. Sementara, produksi perikanan budidaya sebesar 111.599,30 ton dengan nilai produksi Rp2,49 triliun.
“Saya keliling ke sejumlah desa yang memiliki tepi pantai, budidaya udang vaname sudah banyak dilakukan. Budidaya sektor perikanan lain juga harus kita dorong dan mampu dilakukan oleh kelompok-kelompok nelayan,” ujarnya.