Surta berharap, baik pihak Apdesi dan Said Didu, mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah yang terjadi. “Dengan dialog, kita akan tahu mana yang kurang, kurangnya dimana. Kita juga minta masukan harus bagaimana. Bukan dengan membuat konten di medsos hingga terjadi banyak penafsiran. Kita menghormati Pak Said Didu sebagai tokoh nasional,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh pemuda Pantura Munawar Huda menyatakan siap menjadi mediator kedua belah pihak. Baginya, polemik yang terjadi sangat tidak mendukung iklim kemajuan di wilayah pantura.
Menurut lelaki yang akrab dipanggil Wawan ini, perseteruan antara Apdesi dengan Said Didu akan merusak kondusifitas wilayah dan menimbulkan rasa saling curiga di masyarakat. “Mari mediasi, saya siap menjadi mediator,” katanya.
Kesiapan menjadi mediator juga dilontarkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang H Kholid Ismail. Sebagai wakil rakyat, katanya, dia sangat merasakan keresahan dan kebingungan yang terjadi di masyarakat pasca konten Said Didu di Medsos. Untuk itu, sangat tidak bijaksana jika polemik ini terus dibiarkan berkembang.