Firzada menekankan bahwa diorama ini merupakan bagian dari upaya pelestarian nilai-nilai sejarah Kabupaten Tangerang yang telah berdiri selama 392 tahun.
“Melalui diorama, generasi muda dapat memahami dan menghargai sejarah daerah ini secara visual dan interaktif. Ini bukan hanya sarana edukasi, tetapi juga cara untuk menanamkan rasa cinta terhadap daerah serta menjaga warisan budaya sebagai identitas kita bersama,” tambahnya.
Penyusunan konten diorama direncanakan pada tahun 2025, sementara penganggaran dan pembangunan fisik diorama akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2026 melalui skema multiyears.
Upaya ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk melestarikan nilai-nilai sejarah sekaligus meningkatkan daya tarik wisata edukasi di Kabupaten Tangerang.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang, Nurul Hayati, menjelaskan bahwa proses pembuatan diorama ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak.