Ia menjelaskan, 20 indikator tersebut terbagi dalam 11 indikator potensi TPS rawan yang paling banyak terjadi. Dan 9 indikator potensi TPS rawan yang banyak terjadi. Sebanyak 11 indikator potensi TPS rawan yang paling banyak terjadi yakni pertama 3.511 TPS terdapat pemilih disabilitas yang terdaftar pada DPT.
Kedua, 2.143 TPS terdapat pemilih DPT yang sudah tidak memenuhi syarat. Ketiga 1.503 TPS yang terdapat pemilih tambahan (DPTb). Keempat 554 TPS Terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS. Kelima 323 TPS didirikan di wilayah rawan bencana. Keenam 299 TPS terdapat potensi pemilih memenuhi syarat namun tidak terdaftar di DPT.
BACA JUGA:Bawaslu Banten Turunkan APK Pemilu di Masa Tenang
Selanjutnya, ketujuh 185 TPS memiliki riwayat kekurangan atau kelebihan dan bahkan tidak tersedia logistik pemungutan dan penghitungan suara pada saat Pemilu. Kedelapan 140 TPS berada di dekat rumah pasangan calon dan/atau posko tim kampanye pasangan calon.
