Warsimin menambahkan, pihaknya mempunyai pengalaman saat menyekolahkan anaknya ke salah satu SMP Negeri di dekat rumahnya. Saat itu, melalui sistem zonasi, anaknya tidak masuk bahkan terpental saat pendaftaran sistem zonasi.
”Dulu saat memasuki anak saya yang nomor satu ke SMP pakai zonasi, anak saya tidak di terima, bahkan jadi mainan oknum yang mencari keuntungan pada PPDB online,” paparnya
Tidak hanya Warsimin, Ida Laila salah satu orang tua siswa beranggapan sama, bahkan sistem zonasi harus tetap ada dan kalau bisa lebih di matangkan. Jadi, harus bisa memberikan zonasi menjadi prioritas bagi masyarakat.
”Yang harus di benahi sistemnya, karena banyak oknum yang mempermainkan sistem di PPDB online. Banyak yang main belakang, jadi pemerintah pusat harus bisa memberikan jaminan bagi masyarakat untuk masalah PPDB online,”tutupnya.(ran)