“Sehingga, Kabupaten Serang terpilih untuk kami lakukan sensus sampah plastik ini,” sambungnya.
Kholid mengatakan, kegiatan sensus sampah plastik ini menggunakan metode alat pemindai carcode, untuk memudahkan proses sensus agar cepat dan tepat sasaran.
Alat ini, merupakan sebuah teknologi yang telah dikembangkan, untuk memungkinkan identifikasi dan penghitungan jenis sampah plastik secara cepat dan akurat.
“Kita tidak asal-asalan, dalam sensus sampah plastik ini, karena ada alat pemindai barcode yang sangat berguna. Karena, dapat memungkinkan identifikasi dan penghitungan jenis sampah plastik secara cepat dan akurat,” ujarnya.
Dikatakan Kholid, sensus bertujuan untuk mengukur tingkat pencemaran sampah plastik yang dibagi ke berbagai tingkatan, mulai dari tidak tercemar, tercemar, hingga sangat tercemar.
Hasilnya, dapat memberikan data yang valid sebagai dasar pengambilan kebijakan terkait pengelolaan sampah di daerah aliran bantaran Sungai Ciujung.