Wanita berkerudung ini mengaku, di Kota Tangsel target pada 2024 untuk penemuan kasus ada 87 persen dan sudah tercapai 89 persen. Hal tersebut karena Dinas Kesehatan terus melakukan skrining yang juga kewajiban untuk memenuhi pelayanan standar minimal untuk HIV. “Untuk yang diobati dari target yang ada kita baru tercapai 60 persen harusnya target 78 persen. Lalu untuk yang tersupresi baru 61 persen dan ini masih kurang dari targetnya Tangsel,” tuturnya.
Mantan Direktur RSU Kota Tangsel tersebut meyakini, berkat kebersamaan kita semua nanti di 2030 maka 95 persen target tersebut juga bisa dilakukan bersama-sama. Sehingga pihaknya bisa menyumbang untuk Indonesia eliminasi HIV Aids di 2030.
“Untuk pelayanan HIV Aids di Tangsel untuk fasilitas kesehatan kita ada 35 puskesman untuk pelayanan primer (konsultasi dan tes). Tapi, untuk pengobatan sendiri masih di 33 fasilitas kesehatan (25 puskesmas dan 3 RSU dan 5 rumah sakit swasta),” ungkapnya.