Menurut Pak Ben, bukan hanya wujud pelestarian budaya tapi, juga upaya strategis untuk memperkuat identitas daerah di tengah persaingan global. “Pameran ini tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan keindahan anggrek, tetapi juga wadah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan budidaya anggrek,” jelasnya.
Festival tersebut tak hanya menampilkan keindahan tanaman hias namun, juga menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) dan pelaku usaha untuk mendorong sektor anggrek ke tingkat nasional dan internasional.
“Saya berharap dengan adanya Tangsel Orchid Festival ini, ciri khas Kota Tangsel dapat dipertahankan yaitu anggrek, juga menjadi motivasi bagi para petani anggrek dan diharapkan mampu mengenalkan potensi tanaman hias di Kota Tangsel di kancah nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Rita Subowo menilai, Kota Tangsel memiliki potensi besar untuk menjadi pusat modernisasi peranggrekan di Indonesia.