Penderita HIV/AIDS ini, tidak hanya diobati pada penyakitnya saja melainkan harus diobati dengan penyakit penyerta lainnya.
“Tidak hanya diobati HIV/AIDS nya saja, namun harus juga diobati penyakit lainnya, karena penyakit ini diekstrak kekebalan tubuh, sehingga infeksi penyakit lain sangat mudah masuk,” tuturnya.
Istianah mengaku, HIV/AIDS ini tidak bisa disembuhkan, sekali virus itu masuk ke dalam tubuh dia akan mengendap selamanya, belum ada obat yang mampu menghapus virus itu dari tubuh.
Kendati demikian, masih bisa diobati dengan pengobatan, namun fungsinya hanya menurunkan jumlah virus dalam tubuh tidak menghilangkannya.
Ketika jumlah virus HIV/AIDS dalam tubuh sudah menurun, maka resiko penularan kepada orang lain semakin kecil bahkan tidak lagi bisa menularkan.
“Ingat ya hanya memperkecil jumlah virus bukan menghilangkannya, target pengobatan adalah sampai virusnya tidak terdeteksi, kalau sudah sedikit resiko dia menularkan kepada orang lain sangat kecil atau tidak menular lagi. Kemudian, ketika virusnya sangat rendah maka kekebalan tubuh nya sudah membaik, sehingga dia kualitas hidupnya menjadi lebih baik dan memperpanjang usia dari penderita HIV/AIDS tadi,” katanya.