LEBAK — Sebanyak 91 kepala keluarga (KK) di 2 kecamatan yakni Kecamatan Bayah dan Cihara, Kabupaten Lebak, terpaksa harus mengungsi di tenda pengungsian setelah rumahnya terdampak bencana pergerakan tanah, hingga mengakibatkan rumah mereka rusak dan tidak bisa ditempati lagi.
Samsudin, salah seorang pengungsi di Desa Panyaungan, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak mengaku, dia terpaksa mengungsi di tenda darurat lantaran kondisi rumahnya yang khawatir ambruk karena pergerakan tanah kemarin malam, Minggu (8/12).
“Kondisi rumah retak-retak pada tembok pak, jadi saya, istri dan 3 anak saya ngungsi di tenda darurat. Semoga segera ada solusi dari pemerintah daerah,” kata Samsudin.
Lanjutnya, untuk bantuan pangan memang sudah dia terima, namin pihaknya berharap ada solusi terbaik untuk rumahnya yang kini rusak. “Hingga saat ini belum ada solusi, kami hanya diminta untuk mengungsi di tenda darurat ini,” ujarnya.