Yuli mengatakan, yang dikatakan puso apabila misalkan umur padi 15 hari terendam selama tiga hari, setelah itu diluar posisi tanamannya apakah masih tegak atau sudah hilang dari lahan sawah atau sudah tergerus lumpur alias puso.
Sawah yang terendam banjir ini, baru sekarang terjadi namun belum ada tiga hari, dan adapun yang sebelumnya banyak sawah yang sudah surut.
“Petugas di lapangan tetap standby, kita akan lihat nanti setelah tiga hari, jika tanaman padi tidak tumbuh lagi berarti terkena puso, namun jika sebaliknya berarti tidak terkena puso. Kita akan lihat nanti, mudah-mudahan besok bisa surut semua sawah yang terendam banjir,” ujarnya.
Dikatakan Yuli, jumlah sawah yang kini terendam banjir ada kemungkinan bisa bertambah, sebab berdasarkan informasi dari BMKG hujan akan turun hingga akhir Desember 2024.
Seperti awal Desember kemarin, ada 120 hektare terendam banjir dan bertambah pada Kamis 5 Desember 2024 menjadi 242 hektare, terakhir Senin 9 Desember jadi 448 hektare.