Riski Juniansyah mengatakan, dengan persiapan minim yang dilakukan ia bersyukur masih bisa membawa pulang medali dari kejuaraan dunia ini. Kata dia persiapan latihan sangat minim mengingat dirinya baru saja berduka karena orang tuanya yakni ayahnya Mochamad Yasin meninggal dunia.
“Saya konsentrasi untuk keluarga. Setelah pulang dari PON Aceh dan Sumatera Utara saya berlatih. Namun ada berita duka yang membuat sementara konsentrasi untuk keluarga dahulu.Medali ini untuk almarhum ayah saya,” ujarnya.
Ia menambahkan jelang kejuaraan di Bahrain, dirinya memiliki waktu hanya kisaran dua minggu di pelatnas untuk berlatih. Walaupun hanya singkat dirinya mempersiapkan matang latihan bersama pelatih.
“Saat latihan memang tidak main-main dan saya konsentrasi berlatih untuk meningkatkan performa. Dengan persiapan yang singkat saya bisa memaksimalkan apa yang saya bisa. Saya akan kembali untuk berlatih untuk mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan tahun 2025 mendatang,” kata dia.(hendra/apw)