Wanita berkerudung ini megungkapkan, pada Januari 2024 kasus DBD berjumlah 70 kasus, Februari 131, Maret 167 kasus, April 71 kasus Mei 97 kasus. Untuk Juni 64 kasus, Juli 54, Agustus 22, September 12, Oktober 15, November 30 dan Desember hingga 7 Desember terjadi 8 kasus DBD.
Allin menjelaskan, meskipun kasus DBB melonjak namun pihaknya bersyukur tidak ada kasus kematian. “Alhamdullilah tidak ada yang sampai meninggal karena DBD,” terangnya.
Menurutnya, satu-satunya cara untuk menghindari penyakit DBD adalah dengan menggalakan kembali pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3 M plus dengan program gerakan 1 rumah 1 jumantik.
Berdasarkan pengalaman dan pemeriksaan yang dilakukan, bila ada orang yang terkena DBD maka pihaknya akan segera melakukan pengecekan lokasi atau rumah.
“Setelah dilakukan pengecekan tidak ditemukan adanya jentik nyamuk dan itu berarti orang tersebut terkena gigitan nyamuk dari luar luar,” tuturnya.