“Batok kelapa bila sudah diukir ternyata punya nilai jual, bisa dibuat lampu hias, cangkir minum, mangkuk, teko, celengan, kalung, gantungan kunci, tempat tisu, dan lain-lain,” ungkapnya.
Sementara Kepala Diskoperindag Pandeglang, Bunbun Buntaran mengatakan, pelatihan kali ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari wilayah prioritas pariwisata Kabupaten Pandeglang, terutama wilayah selatan.
“Dari 50 peserta ini, 25 peserta diantaranya akan mendapatkan pelatihan kewirausahaan, dan 25 peserta lainnya akan mendapatkan pelatihan keterampilan teknis pembuatan batok kelapa sebagai komoditas suvenir wisatawan”, ungkapnya.
BACA JUGA: Irna Narulita: Pengelolaan BOP PAUD Harus Efektif
Bunbun juga mengatakan, pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga inspirasi bagi para peserta untuk lebih kreatif dalam menggali peluang-peluang usaha yang berkaitan dengan pariwisata.