Asep menjelaskan, ada sisa 174 desa dan kelurahan yang akan dilibatkan dalam ketahanan pangan penanganan inflasi. Asep menyebutkan, sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) untuk mendorong penggunaan dana desa.
”Bagaimana konsepnya, mininal setiap desa ada 10 KK yang tanam cabai rawit. Itu semua khusus penanganan inflasi,” sebutnya.
Asep menyebutkan, program Gercep Panen mengutamakan cabai rawit karena Kabupaten Tangerang bukan daerah penghasil tanaman pedas ini. Hasil panen cabai tak untuk dijual namun konsumsi rumah tangga saat terjadi kenaikan harga.
”Sehingga polanya, kita tidak berbicara hasil itu bisa dijual, minimal kalau terjadi inflasi masyarakat tidak terpengaruh, itu saja. Kalau ada yang berlebih itu kan ada Pusat Kawasan Agropolitan (Puskagro) yang bisa menampung, menyalurkan juga. Ada juga Perumda Pasar yang bisa menyalurkan, banyak salurannya,” paparnya.