Dikatakan Febby, beberapa lokasi yang dilakukan penelitian itu diantaranya di Kecamatan Cilograng, Bayah, Panggarangan, dan Cihara. Menurut dia, proses penelitian yang dilakukan, yakni kondisi lahan, jenis tanah, posisi longsoran dan sebagainya.
“Penelitian ini dilakukan melalui darat dan udara, tujuannya untuk memastikan penyebab bencana itu apa dan apakah lahan itu masih layak atau tidak untuk ditempati penduduk,” katanya.
Kata Febby, proses penelitian dilakukan selama 5 hari mulai dari Jumat (13/12/2024). Menurut dia, mudah-mudahan dalam waktu satu atau dua minggu kedepan hasilnya bisa keluar.
“Hari terakhir penelitian, para tim sudah kembali membawa sampel-sampel dari lapangan, dan sekarang tinggal menunggu hasilnya seperti apa,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama.
Saat ditanya apakah ketika hasil penelitian itu lokasi-lokasi pergerakan tanah dan longsor tersebut tidak layak lagi dijadikan permukiman warga.