Febby mengaku, jika lokasi longsor sudah tidak layak lagi dijadikan tempat tinggal maka warga itu akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.
“Iya, kita akan kasih pilihan opsi relokasi terpusat dan mandiri kepada masyarakat terdampak. Namun tergantung juga kesediaan lahannya, apakah di desa itu ada lahan bengkok atau lahan pemerintah yang bisa digunakan relokasi warga,” bebernya.
Ia menambahkan, jumlah rumah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah dan longsor yang terjadi di sejumlah kecamatan itu sebanyak 310 rumah, dengan rincian sebanyak 152 rusak ringan, 15 rusak sedang, dan 143 rusak berat.
“Masyarakat yang terdampak sekarang ini ada yang tinggal di tempat pengungsian, ada juga yang mengungsi di rumah saudaranya masing-masing,” tuturnya.
Samsudin, warga Kampung Cinyagoler berharap apa telah dilkukan pemerintah bisa memberikan solusi. Menurut dia, sebagai warga yang tinggal di Kecamatan Cihara sangat sedih dengan yang dialaminya.