Humas UMT Agus Kristian mengatakan, Rektorat UMT menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang menimbulkan keresahan para dosen dan tenaga kependidikan, menyusul viralnya foto dan video papan bunga protes dosen akibat telatnya pembayaran tukin di platform media sosial.
“Kami memohon maaf atas kejadian ini, rektorat dan BPH (Badan Pengurus Harian) UMT berkomitmen akan memberikan solusi terbaik untuk menyelesaikan hal ini” ujar Agus saat dihubungi, Rabu (25/12).
Dia mengatakan, bahwa para dosen dan pekerja tersebut selama 2 tahun belum menerima tukin. Mereka menuntut tukin tersebut segera dibayarkan. Agus menyebut, tukin para dosen dan pekerja yang belum dibayarkan selama dua tahun terakhir total nominalnya pun terbilang fantastis, yaitu sebesar Rp 7,2 miliar.
“Dan totalnya sekitar Rp 7,2 miliar, itu untuk tukin dosen Rp 6,2 miliar, sisanya itu tukin karyawan,” sebutnya. Dia menuturkan, bahwa kejadian ini ditimbulkan banyak hal. Salah satunya adalah dampak dari pasca pandemi Covid-19.