Dikatakan, penyediaan bantuan logistik tersebut dianggarkan dari APBD Kota Tangerang dan juga bantuan dari pemerintah pusat serta Provinsi Banten. “Para petugas kami secara rutin melakukan pengecekan kondisi logistik terutama makanan kedaluwarsa produk-produk yang tersedia, agar kualitasnya tetap maksimal saat dibutuhkan. Kami juga akan menambah logistik tersebut apabila nantinya dibutuhkan,” ujarnya..
Mulyani menuturkan, ini menjadi langkah kesiapsiagaan bencana yang kerap datang di akhir tahun. Terlebih, potensi terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir di Kota Tangerang sangat tinggi. Penyebabnya bukan hanya akibat hujan lokal, tetapi juga terpengaruh dengan banjir kiriman dari wilayah sekitar.
Guna memaksimalkan kesiapsiagaan, kata Mulyani, pihaknya juga telah melakukan pengecekan seluruh peralatan dapur umum bencana, mulai dari tenda hingga urusan dapur.
Dia menyebutkan, sebanyak 141 personel Tagana dan 80 petugas Dinsos Kota Tangerang telah siap siaga dan memberlakukan tugas piket 24 jam, sebagai antisipasi terjadinya bencana.