“Akhirnya pembangunan selesai dan bisa digunakan untuk kelas dan lab. Kemudian menyusul pembangunan gedung UBS (UMT Boarding School) sebagai lab FAI untuk peningkatan akreditasi. FAI unggul, belum lagi tuntutan akreditasi prodi lainnya dalam rangka tingkatkan akreditasi institusi (APT) menuju unggul tahun 2027 yang harus ditopang akreditasi program studi +APS) yang unggul pulang,” paparnya.
Menurut Amarullah, hal itu tentunya membutuhkan biaya yang cukup besar. Sedangkan tunggakan mahasiswa di era kepemimpinannya mencapai Rp245 miliar. Jumlah tersebut termasuk sebagian para alumni.
Sementara hutang kampus ke para dosen sekitar Rp7 miliar. Namun hutang ke para dosen tersebut dapat diselesaikan secara bertahap. “Sisanya sekitar 2-3 bulan lagi yang belum terbayar, dan ini berlanjut hingga saat ini,” beber Amarullah.
“Ditambah pembelian lahan seluas 6.200 meter persegi milik TangCity turut membebani anggaran. Semua jauh sebelum proses Pilkada,” tandasnya lagi.
